Madrasah Open Source

Sabtu, 16 April 2011


Nama : Lusiana Qodari
Kelas : XII MARA
Resensi Film Zamrud Khatulistiwa

Awalnya saya penasaran dengan film yang akan di tayangkan di depan layar, karena dari lagu yang beralunan musik merdu itu saya rasa kurang kenal akan film tersebut. Pembuka layar yang begitu mengherankan. Peta-peta dengan garis-garis perjalanan yangmembuat saya semakin tidakmengerti. Filem apakah yang akan di tayangkan? setelah kurang lebi 45 menit saya melihat film tersebut, ternyata banyak pelajaran yang bisa saya ambil antara lain.

Hebatnya seorang jurnalis yang mau berkaliling Sabang sampai Merauke. Padahal jalan yang harus ditempuh adalah jalan yang sangat tidak mengenakan, dari jurang, lumpur sampai kelaut.
Selanjutnya adalah begitu banyak cerita atau info-info yang beliau dapat dari perjalanan yang begitu dahsyat. Dari carita awal di pulau Enggano beliau menemukan sejarah Portugis disitu, keadaan alam di Mentawai yang rusak, rumah tua di Nias yang ber umur kurang lebih 300 tahun, pelajaran leving dipulau Weh, perampok ialah para aparat sendiri di selat Malaka, Nakara menghasilkan gas terbesar. Di pulau ketapang setiap pembukaan lahan pasti terjadi kebakaran hutan, di Kakaban banyak ubur-ubur jinak, penyu dan ada lagi, anggur dari beras. Sedangkan Takabenerate Pak Ragune adalah
seorang produksi ikan. Beliau mengolah ikan laut menjadi ikan kering. Di Wakatobi pembuatan parang, keris dan disitu terdapat pula sejarah para Portugis membuat alat-alat perang di situ. Di Togean, disitu banyak orang yang memanfaatkan keadaan alamnya. Di Miangas, pulau ini terletak antara Indonesia dan Fhilipina dan keadaan masyarakat di sana tidak selalu bisa mengkonsumsi nasi sehingga makanan pokok penduduk di sana ialah talas. Di Ternate, ini dahulu tempat penjajahan mencari pala di pulau ini. Di pulau Raja Ampat, di sini terdapat banyak sekali lumba-lumba tetapi pantangan bagi siapa saja yang akan menangkap lumba-lumba tersebut.

Hingga akhirnya cerita beliau Ahmad Yunus dan Farid Gaban, sampai ke Flores disitulah sejarah Bung Karno di asingkan. Dan finis akhir beliau di kota sidoarjo indonesia, beliau melihat bencana alam yang terjadi disitiu yaitu LAPINDO. Itulah perjalana beliau dari awal hingga akhir.
Sebagai seorang tokoh Ahmad Yunus kurang sering tampil di depan layar di banding dengan Farid Gaban. Termasuk pula penggambilan gambar yang kurang penjelasannya seperti contoh ikan Hiu yang di potong siripnya dan ekornya, sedangkan tubuhnya dibuang lagi ke dasar laut. Padahal menurut agama itu adalah penyiksaan terhadap hewan.
Apa yang di katakan bapak Ahmad Yunus benar kita sebagai tamu itu menerima apa yang dikasi tuan rumah akan tetapi tutur kata beliau seolah merasa terpaksa padahal itu tujuan beliau sendiri.
Banyak sekali ceritadan info yang harus anda semua kejar. Terutama betapa indonesia ini adalah tempat yang paling kaya akan alamnya. Dan indonesia ini adalah tempat bertegnologi, sedangkan di pulau-pulau lain belum ada tegnologi seperti halnya diindonesia ini. Bersyukurlah karena kita termasuk negara yang maju akan tegnologinya. Silahkan saksikan Eksipidisi Zamrud Katulistiwa.


Produksi : Whatchdoc
Produser : Dandhy D. Laksono
Ahmad Yunus
Vidio grafer : Dandhy D. Laksono
Ahmad yunus
Photo grafer : Faridh Gaban
Vidio editor : Jagad Raya Nuryayi
Mation grapick : Mikail Faras
Unit suport : Aan Gachor
Tiem pendukung : Asep saefullah
Ahmad suwandi
Diarto
Imron fauzi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG DI BLOG ANAK MARA (MADRASAH ALIYAH RUHUL AMIN)