Madrasah Open Source

Jumat, 15 April 2011


EKSPIDISI ZAMRUD KHATULISTIWA
Oleh: Nurlaili Rahmawati
Kelas: XII MARA

Kekayaan alam yang melimpah ruah beragam budaya dan suku. Itulah indonesia. Negeri yang berfungsi sebagaui paru-paru dunia
Dua orang pengelana seorang bernama Ahmad Yunus berasal dari Bandung, ia adalah seorang Jurnalistik yang bekerja sebagai seorang wartawan tetap kurang lebih 8 Tahun, sempat bekerja di berbagai majalah. Contoh: Majalah Pantau, Play Boy dll. Seorang lagi bernama Farrid Gaban ia juga sebagai seorang wartawan kurang lebih 20 Tahun ia suka meliput apa saja tentang Politik, Ilmu teknologi, Bisnis Internasional, dan apa saj.


 03 Juni 2009
Ekspidisi panjang mulai dari Jakarta hingga sampai keseluruh penjuru pulau dari sabang 0 Kilometer sampai Marauke mereka jelajahi.
Keunikan dari berbagai pulau bisa kita lihat di Film ini, dasar laut yang indah, Kota bersejarah dimana pak Sukarno di asingkan, pulau indah yang banyak terdapat jutaan ubur-ubur dan terumbu karang yang menambah kesempurnaan itu dan puluhan pulau lainnya denagn berbagai keindahan yng menyejukkan hati. Namun dibalik keindahan itu ada daerah yang jangankan di lewati motor jalan kaki saja sudah belepotan denagn air lumpur, Pulau miangas yang makanan pokoknya adalah talas dan untuk makan nasi , 2 bualan baru dikirim ke daerah itu pulau Natuna yang Infrastrukturnya tidak terlau bgus, apa lagi masalah air yang banyak dikeluhkan oleh warga sekitar
80 Pulau yang telah dijelajahi dalam kurun waktu 1 tahun dari bulan Juni 2009 sampai Juni 2010. Berhasil dirilis menjadi nuansa yang berwawasan alam. Keindahan yang patut kita syukuri dan kekurangan atau cobaan yang harus kita sabari dalam sebuah Film “ Ekspidis Zamrud Katulistiwa”

Dari film yang telah saya lihat ini banyak mengimpor pengetahuan dari indonesia yang terkenaldengan kekayaan alam itu. Namun kekayaan yang berlimpah ruah itu kurang di jaga, ironisnya rusaklam alam itu. Seperti di Mentawai, hutan lindung yang menyelubungi pulau ini masih bagus. Tapi didalamnya banyak tumbuahan bakau yang telah rusak.

Nah... setelah melihat film ini alangkah baiknya jika kita menerapkan sistem seperti di pondok yang saya tempati saat ini yaitu di Pondok Pesantren SPMAA yang berbasis “ ECO Pesantren “ dangan menyayangi, merawat, dan menjaga makhluk Allah yang senantias berdzikir kepada Allah. Menjadi seorang putri hijau dinegara tercinta ini.

Tim Ekspidisi Zamrud Katulistiwa
Produksi            : Watch doc
Producer           : Dandhy D Laksono
                           Ahmad Yunus
Videographer    : Ahmad Yunus
                          Dandhy D Laksono
Photographer    : Farid Gaban
Vidio Editor      : Jagad Raya Nuryayi
Mitiographic     : Mikail Faras
Tim Pendukung : Asep saipullah
                          Ahmad Suandi
Durasi Film        : 45 menit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG DI BLOG ANAK MARA (MADRASAH ALIYAH RUHUL AMIN)